Ada Apa Dengan Isbal ?
Cinta merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah ﷻ kepada manusia. Dengan hadirnya cinta manisnya kehidupan setiap insan begitu terasa. Begitu pula dengan seorang pemuda yang baru beranjak dewasa, yang merasakan kehadiran cinta kepada salah seorang wanita. Hari-harinya terasa begitu menyenangkan, terlebih ketika berkesempatan bertemu langsung dengan wanita tersebut. Kehidupannya mulai dicampuri dengan kesenangan wanita tersebut, mulai dari warna favorit sampai binatang peliharaan. Dengan harapan wanita tersebut senang dengan apa yang dia lakukan.
Suatu ketika, Allah izinkan hidayah menyapanya. Karna belum mampu untuk memberikan cinta yang halal, pemuda itupun tak pernah lagi menjumpai si wanita tersebut. Atas izin Allah ﷻ pemuda tersebut dipertemukan dengan teman-teman sholeh yang dapat menariknya kepada jalan yang Haq, jalan yang selalu mentauhidkan Allah ﷻ disetiap hembusan nafas, mencintai dan mentaati RasulNya. Dengan perubahan lingkungan yang begitu derastis banyak hal yang dulunya sering ia perdebatkan, baru ia sadari bahwa sebenarnya hal tersebut tidaklah pantas untuk diperdebatkan, terlebih masalah "berpakaian".
Contohnya masalah isbal, dari orang awam sampai kiai memperdebatkan halal haramnya masalah ini Mengenai hal ini si pemuda tadi teringat dengan kisah dirinya yang jatuh cintai kepada wanita tadi, yang ketika cinta hadir di hatinya segala hal yang disenangi wanita tadi pun ikut dikerjakannya. Karna itu, terlepas dari halal haramnya isbal, sejati kita hanya belum menempatkan rasa cinta terhadap Rasulullah ﷺ. Jika kita memang cinta dengan Rasulullah, seyogyanya ketika kita mengetahui bahwa beliau selalu berpakaian tidak isbal maka tanpa pikir panjang langsung kita ikuti karna rasa cinta kita terhadap beliau ﷺ.
Banjarmasin, 24 Rabi'ul Akhir 1440 H
Ahmad Indie Mutalliby
Banjarmasin, 24 Rabi'ul Akhir 1440 H
Ahmad Indie Mutalliby
Komentar
Posting Komentar