Akhlak Rasulullah ﷺ


Rasulullah ﷺ merupakan suri tauladan yang diutus kepada umat manusia, untuk menjadi setetes embun yang memberikan kesegaran pada seluruh alam serta mengusir polusi-polusi di udara, yang mana jika terkena cahaya matahari, embun bagaikan permata yang berkilauan. Begitulah akhlak seorang rasul yang menjadi rahmat bagi seluruh alam dan merupakan tolak ukur baik/buruknya akhlak seseorang manusia.

Walaupun selama 13 tahun di Mekkah beliau diboikot, dimusuhi, bahkan sampai diancam ingin dibunuh. Ketika peristiwa Fathul Mekkah (penaklukkan kota mekkah) tidak ada 1 orang pun dari penduduk Mekkah yang di sakiti, bahkan Rasulullah ﷺ memberikan kebebasan kepada mereka untuk pergi kemana saja mereka mau.

Dikisahkan dari abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, suatu ketika Rasulullah ﷺ mengutus para sahabat untuk menjalankan suatu misi, ternyata pada misi tersebut para sahabat menangkap tokoh musyrikin dan dibawalah kepada nabi. Karna tidak mengetahui siapa orang tersebut, mereka mengikatnya di tiang masjid Nabawi. Kemudian Rasulullah ﷺ memberitahukan bahwa yg ditangkap ini adalah Tsumamah bin Adzar yang merupakan tokoh utama dari bani Hanifah, yang sangat bengis dan ingin membunuh Rasulullah ﷺ.

Ketika akan melaksanakan sholat Rasulullah ﷺ menghampiri Tsumamah dan berkata "apa yg engkau miliki wahai Tsumamah ?.."
Tsumamah menjawab "yaa Muhammad (dgn kasar) disisiku ada kebaikan, jika kau membunuhku maka kau membunuh orang yang darahnya terhormat, jika kau membebaskan ku maka kau membebaskan orang yang pandai bersyukur, jika meminta harta dgn menangkap ku maka sebutkan berapa yang kau minta akan kuberikan kepada mu". Kemudian Rasulullah ﷺ meninggalkannya.

Keesokan harinya Rasulullah ﷺ kembali menghampiri nya dan bertanya dgn pertanyaan yg sama, dan dijawabnya dgn jawaban yang sama, kemudian Rasulullah ﷺ berpesan kepada penjaga untuk berlaku baik dgn Tsumamah. Dihari ke-3 Rasulullah ﷺ kembali menghampiri Tsumamah dan menanyakan pertanyaan yang sama dan dijawabnya dengan jawaban yang sama pula, kemudian beliau memerintahkan untuk membebaskan Tsumamah, setelah dibebaskan Tsumamah langsung pergi ke sebuah kebun kurma dan dia mandi disana, setelah mandi ia kembali ke masjid Nabawi dan bersyahadat di hadapan Rasulullah ﷺ "tanpa ada yg memaksanya".

kemudian Tsumamah berkata "yaa Rasulullah, demi Allah ﷻ tidak ada wajah yang lebih kubenci kecuali wajahmu, namun sekarang wajahmulah yang paling ku cintai. Tidak ada agama yang lebih ku benci kecuali agamamu, namun saat ini agama inilah yang paling ku cintai. Tidak ada negeri yang lebih kubenci kecuali negeri ini (Madinah), namun sekarang negeri inilah yang paling kucintai.

Kesimpulan ;
1. Datangnya hidayah kepada Tsumamah melalui akhlak mulianya Rasulullah ﷺ, akhlak mulia para penjaga tahanan, dan akhlak mulia kaum muslimin yang sholat di masjid Nabawi (Shalafus Shaleh)
2. Cara berdakwah yang paling utama adalah dgn menunjukkan betapa indahnya akhlak seorang muslim.
3. Karna marilah kita ubah mindset berdakwah itu hanya diatas mimbar, hanya dengan ceramah, atau hanya dgn tulisan-tulisan seperti ini, tapi mulailah berdakwah dengan mencoba menerapkan akhlak mulia Rasulullah ﷺ yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Banjarmasin, 2 Jumadil awwal 1440 H
Ahmad Indie Mutalliby

Komentar

Postingan Populer