Bermental Baja
Orang yang bermental baja, bukan orang yang kuat dipukul, bukan yang tahan dibentak, juga bukan berarti orang yang tidak takut mati.
Tapi orang yang bermental baja adalah....
Orang yang tidak takut akan dunia.
Tidak khawatir akan rezekinya.
Tidak cemas akan masa depannya.
Karna dia sadar, yang perlu dicemaskan adalah hari akhiratnya.
Serta bagaimana pertanggungjawaban dihadapan Rabbnya
Allah ﷻ berfirman:
وَابْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)
Pada ayat di atas Allah ﷻ memerintahkan kepada kita untuk mencari bekal akhirat tapi jangan lupakan dunia, bukan "cari dunia dan jangan lupakan akhirat", jangan sampai kita terbalik dalam memahami hal ini.
Lagi pula dunia tak lebih dari bangkai anak kambing cacat yang tak bernilai apa-apa, seperti yang dijelaskan hadits berikut ;
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوْقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ. فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ، ثُمَّ قَالَ: ))أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ (( فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قال:((أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ )) قَالُوْا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: (( فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ )). Sesungguhnya Nabi ﷺ berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat Beliau ﷺ . Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya Beliau ﷺ bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau ﷺ bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau ﷺ bersabda:فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْDemi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian. [HR. Muslim, no. 2957]
Dan yang pada akhirnya semua yang kita makan, entah itu makanan mahal ataupun makanan murah, akan menjadi kotoran.
Rasulullah ﷺ bersabda :إِنَّ مَطْعَمَ ابْنِ آدَمَ جُعِلَ مَثَلًا لِلدُّنْيَا وَإِنْ قَزَّحَهُ وَمَلَّحَهُ فَانْظُرُوْا إِلَى مَا يَصِيْرُSesungguhnya makanan anak Adam (makanan yang dimakannya) dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya. [ HR. Ahmad, V/136; Ibnu Hibban, no. 2489-Mawariduzh Zham'an), dan lainnya dari Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah(no. 382) ]
Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu, adalah salah seorang sahabat Rasulullah ﷺ terkenal akan ketangguhannya, bahkan Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada Umar Radhiyallahu Anhu "tidaklah setan bertemu dengannmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu.” (HR. Bukhari, no.3480). Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Seandainya seorang penyeru dari langit memanggil, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan masuk surga seluruhnya kecuali satu orang’, maka sungguh aku takut bila itu adalah diriku, dan seandainya sang penyeru itu mengatakan, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kalian semua akan masuk neraka kecuali seorang’, maka aku berharap dia adalah diriku.” (Ash-Shabah: 154)Umar Radhiyallahu Anhu juga pernah mengatakan, “Setiap hari telah dikatakan, telah meninggal dunia fulan dan fulan, dan pasti suatu hari kelak akan dikatakan telah meninggal dunia Umar.”
Kesimpulan :
1. Banya orang berfikir mental yang kuat dibentuk dari kekerasan, padahal sebenarnya kekerasan hanya akan membuat hati dan sikap kita menjadi kasar.
2. Banyak orang yang mengaku bermental baja, namun faktanya dia sangat takut akan kemiskinan, hidup sulit, dan khawatir akan masa tuanya hingga rela melakukan yang diharamkan oleh Allah ﷻ. Padahal Allahlah yang menjamin semua itu
3.Semak zuhud terhadap dunia dan bertaqwa kepada Allah ﷻ (dengan sebenar-benarnya taqwa), maka semakin tak diragukan lagi keteguhan mentalnya
4. Yang membuat Umar bin Khattab Radiyallahuanhu ditakuti oleh syaitan, bukan karena kehebatannya dalam berperang, namun karna kuatnya iman yang menancap di dadanya.
Penyusun : Ahmad Indie Mutalliby
Tapi orang yang bermental baja adalah....
Orang yang tidak takut akan dunia.
Tidak khawatir akan rezekinya.
Tidak cemas akan masa depannya.
Karna dia sadar, yang perlu dicemaskan adalah hari akhiratnya.
Serta bagaimana pertanggungjawaban dihadapan Rabbnya
Allah ﷻ berfirman:
وَابْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)
Pada ayat di atas Allah ﷻ memerintahkan kepada kita untuk mencari bekal akhirat tapi jangan lupakan dunia, bukan "cari dunia dan jangan lupakan akhirat", jangan sampai kita terbalik dalam memahami hal ini.
Lagi pula dunia tak lebih dari bangkai anak kambing cacat yang tak bernilai apa-apa, seperti yang dijelaskan hadits berikut ;
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوْقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ. فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ، ثُمَّ قَالَ: ))أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ (( فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قال:((أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ )) قَالُوْا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: (( فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ )). Sesungguhnya Nabi ﷺ berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat Beliau ﷺ . Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya Beliau ﷺ bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau ﷺ bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau ﷺ bersabda:فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْDemi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian. [HR. Muslim, no. 2957]
Dan yang pada akhirnya semua yang kita makan, entah itu makanan mahal ataupun makanan murah, akan menjadi kotoran.
Rasulullah ﷺ bersabda :إِنَّ مَطْعَمَ ابْنِ آدَمَ جُعِلَ مَثَلًا لِلدُّنْيَا وَإِنْ قَزَّحَهُ وَمَلَّحَهُ فَانْظُرُوْا إِلَى مَا يَصِيْرُSesungguhnya makanan anak Adam (makanan yang dimakannya) dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya. [ HR. Ahmad, V/136; Ibnu Hibban, no. 2489-Mawariduzh Zham'an), dan lainnya dari Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah(no. 382) ]
Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu, adalah salah seorang sahabat Rasulullah ﷺ terkenal akan ketangguhannya, bahkan Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada Umar Radhiyallahu Anhu "tidaklah setan bertemu dengannmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu.” (HR. Bukhari, no.3480). Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Seandainya seorang penyeru dari langit memanggil, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan masuk surga seluruhnya kecuali satu orang’, maka sungguh aku takut bila itu adalah diriku, dan seandainya sang penyeru itu mengatakan, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kalian semua akan masuk neraka kecuali seorang’, maka aku berharap dia adalah diriku.” (Ash-Shabah: 154)Umar Radhiyallahu Anhu juga pernah mengatakan, “Setiap hari telah dikatakan, telah meninggal dunia fulan dan fulan, dan pasti suatu hari kelak akan dikatakan telah meninggal dunia Umar.”
Kesimpulan :
1. Banya orang berfikir mental yang kuat dibentuk dari kekerasan, padahal sebenarnya kekerasan hanya akan membuat hati dan sikap kita menjadi kasar.
2. Banyak orang yang mengaku bermental baja, namun faktanya dia sangat takut akan kemiskinan, hidup sulit, dan khawatir akan masa tuanya hingga rela melakukan yang diharamkan oleh Allah ﷻ. Padahal Allahlah yang menjamin semua itu
3.Semak zuhud terhadap dunia dan bertaqwa kepada Allah ﷻ (dengan sebenar-benarnya taqwa), maka semakin tak diragukan lagi keteguhan mentalnya
4. Yang membuat Umar bin Khattab Radiyallahuanhu ditakuti oleh syaitan, bukan karena kehebatannya dalam berperang, namun karna kuatnya iman yang menancap di dadanya.
Penyusun : Ahmad Indie Mutalliby
Komentar
Posting Komentar