Tentang Sabar dan Syukur

Buya hamka pernah berkata "Ibarat burung yang terbang, 2 sayap manusia adalah sabar dan syukur"

Seringkali kita merasa hidup ini begitu menyakitkan, tidak adil, dan ujung-ujungnya membuat kita frustasi. Kita juga sering berfikir apa salah jika mendambakan hidup yang ideal seperti mendapatkan pekerjaan tetap, menikah dengan orang yang kita cintai, dan hidup bahagia selamanya. Faktanya, pola pikir yang memaksakan untuk hidup seperti inilah yang membuat hidup terasa tidak adil, mengecewakan, dsb. Rugi rasanya jika hidup hanya mendambakan kehidupan ideal tanpa ada campur tangan kekecewaan, kehilangan, dan cobaan hidup lainnya, karna itulah yang membuat berbagai ilmu bermunculan dan alasan kita menghabiskan waktu yang begitu lama dibangku sekolah, dan dari cobaan tersebut ada pahala yang dijanjikan oleh Allah ﷻ
Allah ﷻ berfirman :
 وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
"dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)

Pada kasus lain, ada burung yang terbang, akan tetapi ia kepayahan, bisa jadi penyebabnya karna salah satu sayapnya terluka, begitupun hidup jika kekurangan satu dari dua sayap kita. Mungkin kita sering merasa sudah sabar atau kita merasa sudah bersyukur, ingatlah untuk tetap terbang kita memerlukan dua sayap yang mengepak. Karna hanya dengan salah satu dari keduanya takkan mampu membuat kita terbang dengan sempurna dan itulah inti dari tidak bahagianya hidup seseorang.

Dan layaknya burung yang sedang terbang di atas ketinggian, berhentilah menengok ke bawah. Rasanya tidak akan ada burung yang berani terbang jika selalu menengok kebawah dan membayangkan kemungkinan jatuh yang pastinya menyakitkan. Berhentilah membayangkan hal buruk yang kita sendiri tidak ingin itu terjadi. Mulailah menatap kedepan, dan nikmati penerbanganmu. Rasakan hembusan anginnya dan jangan biarkan mereka mengalangi kita dari mimpi-mimpi kita.
Meski terkadang pada akhirnya kita benar-benar harus terjatuh. Tapi percayalah, tujuanmu semakin dekat dan kebalilah terbang. Perkuat kepakan sayapmu dan buktikan bahwa dengan kedua sayapmu, kamu mampu mengarungi dunia.

Allah ﷻ berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)

Kesimpulan : 
1. Ujung dari kesabaran adalah ajal kita.
2. Syukur adalah kunci dari hidup yang bahagia.
3. Belajar menikmati cobaan. Seperti halnya kopi, masih dapat dinikmati meski pahit.

Penyusun : Ahmad Indie Mutalliby
Banjarmasin, 04 Rajab 1440 H

Komentar

Postingan Populer